Monday, October 19, 2015

TANAMAN PENUTUP TANAH

Adalah tanaman yang khusus ditanam untuk melindungi tanah dari ancaman kerusakan oleh erosi dan/atau untuk memperbaiki sifat kimia dan fisik tanah.

1. Manfaat Tanaman Penutup Tanah (TPT)
  • Melindungi tanah terhadap erosi 
  • Menekan pertumbuhan gulma
  • Memperbaiki kapasitas infiltrasi tanah 
  • Menjaga kelembaban tanah 
  • Melindungi tanah terhadap sinar matahari 
  • Menambah bahan organik


2. Kategori Tanaman Penutup Tanah
  • Bukan merupakan saingan terhadap pengambilan unsur hara, sinar matahari dan air bagi tanaman utama, 
  • Mudah diperbanyak secara vegetatif/ generatif, 
  • Tidak sebagai tanaman inang hama/ penyakit bagi tanaman utama, 
  • Pertumbuhannya cepat banyak meng-hasilkan daun (memberikan bahan organik yang tinggi), 
  • Resisten terhadap hama/penyakit kekeringan dan naungan,
  • Berpotensi menekan perkembangan gulma, 
  • Tidak mempunyai sifat-sifat yang tidak menyenangkan seperti duri dan sulur-sulur yang membelit.
 
3. Jenis Penutup Tanah

Pueraria javanica (PJ), tumbuh melilit atau merambat , tidak mempunyai pengaruh buruk terhadap sawit muda, banyak daun dengan panjang sulur 1-3 m, tumbuh sampai ketinggian 1,000 m dpl,  tidak peka sulurnya dan bukunya tumbuh akar sehingga mudah di stek, bijinya di panen pada bulan Juli sampai September relatif produksinya sedikit,  musim kering daunnya akan berguguran, produksi daun tanaman berumur 5-6 bulan 200 kwintal/ha yang mengandung 200-300 kg N dan 20-30 kg P2O5, pada tanah yang sesuai dibutuhkan biji 3 – 4,5 kg/ha. Bersifat tumbuh awal agak lambat, setelah tumbuh dapat bertahan lama dan lebih tahan terhadap naungan Ukuran biji kecil dengan warna putih agak abu-abu dan kusam.






Centrosema pubescens (CP)tumbuh merambat dan menjalar,  mempunyai pengaruh buruk terhadap sawit muda, banyak daun dengan panjang sulur 1-4 m, tumbuh sampai ketinggian 250 m dpl, tidak peka sulurnya, bijinya di panen pada bulan Mei sampai Agustus,  tahan terhadap musim kering, produksi daun tanaman berumur 10 bulan 400-500 kwintal/ha yang mengandung 400-500 kg N dan 30-40 kg P2O5, pada tanah yang sesuai dibutuhkan biji 3- 4,5 kg/ha, bersifat lambat tumbuh, tetapi tidak tahan naungan, sehingga tidak dapat bertahan lama, dengan ukuran biji lebih besar dibanding PJ dan CM, berwarna coklat





Calopogonium mucunoides (CM) : tumbuh merambat dan menjalar, tidak mempunyai pengaruh buruk terhadap sawit muda, banyak daun dengan panjang sulur 1-3 m, tumbuh sampai ketinggian 300 m dpl, peka sulurnya dan akan mati kalau terinjak waktu panen, bijinya di panen pada bulan April sampai Juni, tidak tahan terhadap musim kering yang panjang tetapi segera tumbuh lagi di awal musim hujan, produksi daun tanaman berumur 5-6 bulan 200 kwintal/ha yang mengandung 200-300 kg N dan 20-30 kg P2O5, pada tanah yang sesuai dibutuhkan biji 3 – 4,5kg/ha, bersifat cepat tumbuh (perintis), toleran terhadap tanah yang tidak subur. Ukuran biji kecil dengan warna gelap kemerahan dan  bermotif.



Calopogonium caeruleum (CC), bersifat awal pertumbuhan lambat, tahan naungan dan berumur panjang, 

 

Mucuna cochinchinesis (MC) / Mucuna bracteata (MB), bersifat awal pertumbuhan lambat, tahan naungan dan berumur panjang.