Monday, October 19, 2015

KERAPATAN TANAM KELAPA SAWIT


Kerapatan tanam berhubungan dengan populasi tanaman yang tak dapat dipisahkan dengan produksi yang akan diperoleh dari luas lahan per hektar, karena kerapatan tanam dan keefisienan penggunaan cahaya, juga mempengaruhi persaingan antara tanaman dalam menggunakan air dan unsur hara. Pada umumnya, produksi tiap satuan luas yang tinggi tercapai dengan populasi tinggi, karena tercapainya penggunaan sinar matahari, air dan unsur hara secara maksimum di awal pertumbuhan. Akan tetapi pada akhirnya, penampilan masing-masing tanaman  secara individu menurun karena persaingan untuk mendapatkan sinar matahari, air dan unsur hara. Kerapatan tanaman yang optimum hanya dapat ditentukan dengan mengetahui potensi produksi pada beberapa kerapatan tanaman.

Tabel 1. Pengaruh Kerapatan Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kelapa Sawit di Papua New Guinea 
Uraian
Umur Tanaman
(tahun)
Kerapaan Tanam (Tanaman per Ha)
56
110
148
186
Hasil (kg/tanaman/tahun)
Hasil (ton/ha/tahun)
Jlh tandan/tanaman/tahun
Berat tandan rata-rata (kg)
5 – 6
5 – 6
5 – 6
5 – 6
256
14,3
21
12,2
268
29,5
20,7
12,9
235
34,8
20,0
11,8
179
33,3
15,8
11,3
Hasil (kg/tanaman/tahun)
Hasil (ton/ha/tahun)
Jlh tandan/tanaman/tahun
Berat tandan rata-rata (kg)
12 – 14
12 – 14
12 – 14
12 – 14
301
16,9
12,9
23,4
227
25
10,7
21,2
148
21,9
7,9
18,8
114
21,2
6,7
17,4
 

  1.  Jarak Tanam 
Pada umumnya perkebunan kelapa sawit menerapkan jarak tanam sama segala penjuru (equidistant plant spacing) yang umum dikenal dengan jarak tanam segitiga sama sisi (sistem mata lima). Sistem ini memberikan pemanfaatan yang lebih besar terhadap tanah untuk pengambilan unsur hara dan menyediakan ruang dan cahaya matahari bagi perkembangan pelepah daun.
Perhitungan Areal Datar dan Bergelombang


 Keterangan :
D = Kerapatan Tanaman (polulasi tanaman / ha)
x = Jarak Antar Tanaman (utara - selatan)
B = Jarak Antar Baris Tanaman (timur - barat)



Tabel 2. Jarak Tanam Sistem Segitiga Sama Sisi dan Kerapatan Tanam yang Umum Digunakan

Jarak Tanam (m)
Jarak Antar Barisan (m)
Kerapatan Tanam (Ha)
10
8,67
115/116
9,81
8,50
120/121
9,5
8,23
127/128
9,42
8,16
128/129
9,0
7,79
142/143
8,50
7,36
159/160


Perhitungan Areal Berteras