Thursday, October 29, 2015

Tumbuhan Dan Tanaman Terbakar Tumbuh Kembali

Beberapa tanaman dan tumbuhan tidak mati terbakar.


Mucuna Bracteata

Mucuna Bracteata

Chromolaena odorata /  Rumput Putihan

Bamboo / Bambu
3 hari setelah terbakar

4 minggu setelah terbakar

Untuk tanaman terbakar, ini bisa dijadikan referensi bagi para auditor untuk investigasi dilapangan bahwa kelapa sawit tidak semudah itu mati. Kalau mati berarti kebun tersebut sebelum terbakar adalah kebun yang sangat semak (bermasalah) atau memang tidak ada tanaman sawit (bermasalah), untuk itu perlu diperiksa lebih lanjut.





bersambung....!!!!!!!!!!!!

ARTI DAN FENOMENA EL NINO

PENGERTIAN EL NINO
El Nino adalah suatu gejala penyimpangan kondisi laut yang ditandai dengan meningkatnya suhu permukaan laut (Sea Surface Temperature - SST) di samudra Pasifik sekitar equator (equatorial pacific) khususnya di bagian tengah dan timur (sekitar pantai Peru) yang menyebabkan terjadinya penyimpangan pada kondisi atmosfer sehingga berakibat pada terjadinya penyimpangan iklim.Sumber lengkap BMKG.

SEJARAH PANJANG EL NINO
Pusat prakiraan iklim Amerika (Climate Prediction Center) mencatat bahwa sejak tahun 1950, telah terjadi setidaknya 22 kali fenomena el-nino, 6 kejadian di antaranya berlangsung dengan intensitas kuat yaitu 1957/1958, 1965/1966, 1972/1973, 1982/1983, 1987/1988 dan 1997/1998. Intensitas el-nino secara numerik ditentukan berdasarkan besarnya penyimpangan suhu permukaan laut di samudra pasifik equator bagian tengah. Jika menghangat lebih dari 1.5 oC, maka el-nino dikategorikan kuat. Sumber lengkap BMKG.

Di Indonesia, masih jelas dalam ingatan kita, pada tahun 1997 terjadi bencana kekeringan yang luas. Pada tahun itu, kasus kebakaran hutan di Indonesia menjadi perhatian internasional karena asapnya menyebar ke negara-negara tetangga. Sumber lengkap BMKG.

Sedangkan pada tahun 2015 juga terjadi el nino dalam kategori kuat sehingga menyebabkan kekeringan pada wilayah Indonesia bagian selatan equator. Bahkan kekeringan dan udara yang panas menyebabkan bencana kebakaran di wilayah selatan equator indonesia. Pada saat ini titik api terbanyak di wilayah Sumatera Selatan hingga lebih dari 700 titik api.
Pada tahun 2015 saat ini musim kemarau terjadi sejak pertengahan bulan Juli 2015 dan mulai terasa tidak turun hujan di wilayah Kalimanta Timur sejak satu minggu sebelum lebaran idul fitri. Dari tanggal 10 Juli 2015 hingga 29 Oktober 2015 hanya terjadi hujan satu kali, dan pada tangga 29 Oktober 2015 dini hari terjadi hujan pertama dengan ketinggian curah hujan 11 mm, dan pada pagi ini pukul 07:00 WITA hujan lebab dan masih berlansung.

DAMPAK EL NINO
Kekeringan / Kehabisan Persediaan Air

Bencana Kebakaran Lahan Produktif

Antisipasi Kekeringan (Aplikasi Jangkos) Menjadi Kerugian

Api Dapat Merambat Dari Pangkal ke Atas




Bersambung..........